Situs sejarah terbengkalai
Airmadidi,KLABATnews-Sejumlah turis lokal bahkan manca negara mengunjungi Taman Purbakala waruga dan Pancuran Tumetenden Airmadidi Bawah, Kecamatan Airmadidi, Minggu (07/10). Waruga atau situs sejarah peninggalan nenek moyang orang Minahasa serta Pancuran Tumetenden yang telah dijadikan objek wisata kelihatan yang tak terurus lagi.
saat ini dalam kondisi tidak terawat, hal ini sangat disayangkan oleh sejumlah turis, yang datang jauh-jauh dari Kota Bandung, Jakarta, bahkan dari negara tirai Bambu Cina.
Menurut petugas pemandu biro perjalanan dan beberapa turis, sangat disayangkan objek wisata seperti ini diterlantarkan atau tidak terawat,
“Kami sayangkan tempat ini tidak terawat lagi, terlihat jelas di kompleks waruga dan pancuran Tumetenden sudah banyak ditumbuhi semak belukar, dan banyak fasilitas seperti lampu taman dan pendopo yang sudah mulai rusak dan kelihatan sampah-sampah yang bertebaran,” kata biro perjalanan yang mengantar para turis.
Tampak semak belukar di kompleks waruga Airmadidi Bawah
Ia menambahkan kalau pemerintah jeli, tempat seperti ini bisa menambah PAD, dan yang paling penting bisa melestarikan situs budaya di daerah ini.
“Sungguh ironis memang, padahal visi dari Kabupaten Minahasa Utara adalah daerah tujuan wisata di tahun 2015, namun faktanya, objek wisata waruga yang seharusnya dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan tambahan penghasilan daerah, nyatanya hanya dibiarkan dalam kondisi tidak terawat. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan dari sejumlah pengunjung,” jelasnya.(sem)
saat ini dalam kondisi tidak terawat, hal ini sangat disayangkan oleh sejumlah turis, yang datang jauh-jauh dari Kota Bandung, Jakarta, bahkan dari negara tirai Bambu Cina.
Menurut petugas pemandu biro perjalanan dan beberapa turis, sangat disayangkan objek wisata seperti ini diterlantarkan atau tidak terawat,
“Kami sayangkan tempat ini tidak terawat lagi, terlihat jelas di kompleks waruga dan pancuran Tumetenden sudah banyak ditumbuhi semak belukar, dan banyak fasilitas seperti lampu taman dan pendopo yang sudah mulai rusak dan kelihatan sampah-sampah yang bertebaran,” kata biro perjalanan yang mengantar para turis.
Tampak semak belukar di kompleks waruga Airmadidi Bawah
Ia menambahkan kalau pemerintah jeli, tempat seperti ini bisa menambah PAD, dan yang paling penting bisa melestarikan situs budaya di daerah ini.
“Sungguh ironis memang, padahal visi dari Kabupaten Minahasa Utara adalah daerah tujuan wisata di tahun 2015, namun faktanya, objek wisata waruga yang seharusnya dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan tambahan penghasilan daerah, nyatanya hanya dibiarkan dalam kondisi tidak terawat. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan dari sejumlah pengunjung,” jelasnya.(sem)